Featured

Diberdayakan oleh Blogger.

1 Road to KAUST, Part 3: Tahapan pengurusan visa

Semua dokumen yang disebutkan pada posting terdahulu harus di enjaz (entry) online di kantor enjaz online bijac. Dokumen-dokumen tersebut harus di serahkan asli dan foto copynya. Petugas bijac akan memeriksa kelengkapan dokumen kita dan menanyai jenis visa yang ingin kita urus. Jika menurut mereka semua dokumen yang ibutuhkan suah lengkap, baru mereka akan melakukan enjaz online. Kita akan diminta membayar 1,3 juta rupiah tunai dan menunggu sekitar 15 menit. Setelah mereka selesai melakukan enjaz. Semua dokumen kita akan dikembalikan beserta selembar print out hasil enjaz online yang berisikan data-data pokok kita dengan barcode di sudut kiri atas. Barcode inilah yang menjadi kode identifikasi dari semua data yang kita akan masukan ke kedutaan. Barcode ini juga yang harus diperlihatkan ketika mengambil hasil asli medical checkup (lembaran berwarna putih) di klinik yang sudah kita datangi. Ambillah hasil medical checkup segera setelah enjaz online di Bijac.

Perlu diketahui, waktu untuk penyerahan dokumen permohonan visa setiap hari kerja mulai 09.30 sampai 12.30 WIB. Setiap harinya ada banyak pelamar visa sehingga antrian di sepanjang trotoar depan kedutaan bisa panjang sekali. datanglah lebih awal agar dapat urutan depan. Sebelum masuk ke kedutaan kita akan menemui pengamanan berlapis mulai dari luar pagar antrian, pintu gerbang security, metal detector dan pemindaian sinar-X hingga pemeriksaan ID. Saya kurang pasti mengenai berapa lama setelah kita memasukkan dokumen ini visa kita bisa dapatkan karena waktu itu saya melewati jalur khusus. Ada yang bilang 1 hari, tapi kebanyakan mengatakan 3 hari. Ini bisa ditanyakan langsung ke petugas di kedutaan.
Gedung Kedutaan Arab Saudi di kawasan kuninggan Jakarta Selatan, dengan bendera hijau didepannya.

Suasana antrian di depan kedutaan Arab Saudi dengan pengamana super ketat

Jalur antrian untuk pemohon visa menuju gerbang security

Jalur khusus.
Ini adalah privilege yang diberikan untuk keluarga yang akan mengikuti kita pindah ke KAUST. Menurut aturan yang berlaku, istri dan anak dari orang yang akan bekerja di Arab Saudi baru bisa datang ke Saudi setelah sang suami datang lebih dulu ke Saudi dan mendapatkan Iqama/resident card Saudi. Sebab untuk datang ke sana harus ada sponsor/pengundang, sementara perusahaan atau tempat kita bekerja hanya bisa mengundang orang yang dipekerjakannya. Ini artinya yang bisa mengundang anak dan istri adalah suami, dengan syarat telah memiliki iqama Saudi.

Hal yang berbeda berlaku di KAUST. Jika kita menyampaikan bahwa kita inign datang bersama keluarga, KAUST akan mengeluarkan undangan (calling visa) untuk atas nama kita disertai keterangan datang bersama keluarga. Pada kenyataannya undangan seperti ini masih belum bisa digunakan untuk mengurus visa anak dan istri di kedutaan Saudi Jakarta karena dianggap tidak resmi. Di sinilah nanti KAUST akan bertindak melalui KAUST embassy relations teamnya untuk melobi langsung ke konsul/wakil konsul di kedutaan. Sepertinya lobi pihak KAUST ini memang sangat powerful, terbukti setelah itu pihak kedutaan mengeluarkan izin khusus untuk saya dapat masuk ke gedung kedutaan, bertemu dengan sekretaris konsul dan wakil konsul, mempersilahkan saya untuk mengenjaz dokumen-dokumen milik istri dan anak di Bijac, kemudian memberikan persetujuan untuk pencetakan visa di passport istri dan anak saya. Semua proses ini sebetulnya bisa selesai satu hari, bisa ditunggui. Hanya saja waktu itu saya terlambat memasukkan hasil medchekc yang asli sehingga visa istri dan anak baru dikeluarkan keesokan harinya. Selama proses itu saya mendapat perlakuan yang ramah dari pihak kedutaan. Alhamdulillah, memang rezeki kami untuk berangkat bersama.  

Read more

0 Road to KAUST, Part 2: Syarat-syarat visa

Berdasarkan penelurusan saya di internet, tidak ada informasi yang jelas mengenai persyaratan visa ke saudi arabia. Website kedutaanya sendiri tidak menuliskan hal tersebut. Ada berapa blog yang menampilkan persyaratan visa dari agen yang pernah mereka pakai. masalahnya, persyaratan visa kerja,misalnya, tidak bisa disamaratakan begitu saja. dalam hal kasus saya, postdoctoral fellow tidak serta merta sama syaratnya dengan pelaut atau yang akan kerja di industri. Demikian juga persyaratan untuk anak dan istri yang akan mengikuti kita. Saya berharap melalui tulisan ini bisa membantu rekan-rekan pembaca yang akan mengambil kesemptan postdoc di Arab Saudi. Pada prinsipnya, semakin lengkap dokumen yang kita serahkan ke kedutaan, makin lancar urusan visa kita tersebut.

Persyaratan visa untuk postdoc adalah sebagai berikut.
  1. Passport yang masih berlaku, biasanya lebih dari enam bulan. Passpot ini harus  memiliki nama dengan 3 suku kata. Nama tersebut harus sesuai dengan semua identitas dan dokumen kita lainnya seperti ijazah, KTP, KK, dan SIM. Jika nama asli kita hanya 2 suku kata, maka bisa diminta penambahan nama passport di kantor imigrasi. Saya melakukan penambahan nama di kantor imigrasi kelas 1A padang dengan membayar uang kalau tidak salah 20 ribu untuk membeli surat pernyataan permintaan penambahan nama. Tambahan nama yang diajukan alah nama asli kita bin nama ayah. Penambahan nama tersebut akan dituliskan di halaman catatan pengesahan (endorsement) pada passport sehingga untuk semua urusan kita selanjutnya halaman ini harus selalu disertakan.
  2. Ijazah S1, S2 dan S3. Untuk ijazah S1 dan S2 di Indonesia biasanya sudah ada yang berbahasa inggris. Jika belum berbahasa inggris maka harus diterjemahkan dulu oleh penerjemah tersumpah ke bahasa arab dan dilegalisir di departemen luar negeri, DIKTI dan departemen hukum dan HAM. Terakhir dilegalisir ke kedutaan Arab Saudi. Untuk ijazah S3 saya, meski telah berbahasa inggris, tapi karena diterbitakn oleh kampus di luar Indonesia (Osaka Univesity Jepang), maka harus dilegalisir dulu di kedutaan Arab Saudi Tokyo dan departemen luar negeri Jepang di Tokyo. Untuk legalisir ini kita bisa menggunakan jasa agen tertentu yang memang ditunjuk resmi oleh konsul dan atase kebudayaan kedutaan arab saudi di Jepang. Pertama, hubungi dulu pihak agen di Jepang (namanya Cutbell International Legal Office) dan sampaikan kebutuhan kita. Ijazah untuk postdoc diminta untuk dilegalisr oleh konsuler (consular section) dan atase pendidikan dan kebudayaan (educational and cultural section) Arab Saudi Tokyo. Setelah itu mereka akan membuatkan invoice biaya jasa tergantung pada berapa lembar dokumen yang akan di legalisir. pihak agen kemudian akan meminta kita menghubungi kampus kita di Jepang untuk menerbitkan surat keterangan lulus terbaru (certificate of graduation) dan mengirimkannya langsung ke alamat Cutbell di Tokyo. Ketika Cutbell sudah mengirinkam semua dokumen yang diperlukan ke kedutaan Saudi, pihak kedutaan akan melakukan konfirmasi langsung ke fakultas yang menerbitkan certificate of graduation tentang keaslian dokumen tersebut. Biasanya legalisir ini selesai dalam 3 hari termasuk cap dari deplu jepang. Hasilnya akan dikirim dengan kurir sesuai yang kita minta. Ada 3 pilihan, EMS, DHL atau fedex. Pembayaran jasa agen yang paling nyaman adalah dengan meminta teman di Jepang untuk mentransfer sejumlah uang ke rekening Cutbell melalui akun JP Bank mereka atau kita harus membayar melalui transfer internasional.
  3. Jika kita akan membawa anak dan istri, maka diperlukan surat nikah dan akte kelahiran anak. Kedua dokumen ini harus diterjemahkan ke bahasa Arab oleh penerjemah tersumpah, kemudian dilegalisir di depkumham dan deplu,. Semua proses ini bisa diserahkan ke lembaga penerjemah seperti pusatpenerjemah.com dengan membayar sejumlah uang. Setelah prosesnya selesai, dokumen dilegalisir kembali di kantor yang menerbitakn surat nikah (KUA) tempat kita menikah dan catatan sipil yang menerbitkan akte kelahiran anak. Terakhir dokumen dilegalisir ke kedutaan Saudi di Jakarta.
  4. Surat keterangan catatan kepolisian (SKCK). Bisa didapatkan dari POLDA masing-masing. Tidak harus yang diterbitkan oleh mabes POLRI karena terbitan POLDA sekarang sudah dua bahasa. Pengurusannya juga cepat dan syarat-syaratnya jelas. Bila semua dokumen lengkap kita bisa mendapatkan SKCK ini kurang dari 1 jam.
  5. Kartu keluarga (KK).
  6. Calling visa dan Power of Attorney Letter. Keduanya didapatkan dari kampus yang mengundang di Arab Saudi. dokumen ini dikirim via email setelah kita selesai medical checkup GAMCA dengan hasil fit. Print kedua dokumen tersebut untuk disubmit ke kedutaan.
  7. Medical checkup GAMCA. GAMCA adalah organisasi khusus yang bertindak sebagai operator medical checkup bagi mereka yang ingin bekerja di negara-negara GCC. GAMCA menaungi sejumlah klinik yang semuanya berlokasi di Jakarta, dan ada satu di Surabaya. Medical checkup harus dilakukan di salah satu klinik yang dinaungi GAMCA, artinya harus datang sendiri ke Jakarta. Pertama mendaftar ke GAMCA di gedung STIKES Binawan Jl. Kalibata Raya 1 Jakarta Selatan. Dari sana data kita akan diinput ke komputer mereka lalu kita akan diarahkan untuk checkup di klinik yang mereka tunjuk. Ini tergantung keberuntungan, karena ada klinik yang bobrok dan jelek pelayanannya tapi ada juga yang bagus dan professional. Saya beruntung dapat klinik yang bagus dan dekat dengan kantor GAMCA, yaitu klinik Amalia  di jalan Sartika. Hasil dari medical checkup bisa diketahui esok harinya sekitar jam 10 dengan menelpon atau sms WA ke nomor klinik Amalia. Jika hasil kita fit, bisa langsung datang untuk mengambil hasilnya. Yang mereka serahkan adalah copy carbon berwarna kuning. Kertas ini, bersama semua semua dokumen lainnya harus dibawa ke kantor enjaz online bijac di sebelah kedutaan Saudi untuk dienjaz online. Setelah online kita akan menerima selembar kertas keterangan bahwa semua data kita sudah dionlinekan. Mintalah 2 lembar kertas ini dan bawa salah satunya ke klinik Amalia untuk mengambil hasil medical chekup yang asli yang akan diserahkan ke kedutaan. Biaya medical checkup untuk satu orang adalah 1 juta rupiah.
  8. Surat kontrak dengan kampus di Saudi. Surat ini dikirim via email oleh kampus yang bersangkutan, jadi tinggal di print saja.
  9. Pass photo berwarna (warna apa saja), ukuran 4x6 4 lembar.
Semua dokumen yang disebutkan, asli dan foto copynya diserahkan ke kedutaan setelah kita enjaz online di kantor bijac. waktu untuk penyerahannya mulai 9.30sampai 12.30. setia harinya ada banyak pelamar visasehingga antrian di sepanajang trotoar depan kedutaan bisa panjang sekali. datanglah lebih awal agar dapat urutan depan.

Ready to KAUST


Read more

0 Road to KAUST, Part 1: Agen visa

Satu hal yang pasti akan kita temui jika bepergian ke Arab Saudi, apalagi untuk tujuan bekerja adalah menemui birokrasi yang berbelit-belit, lamban dalam melayani, acuh bernada memerintah dan kurang efisien. Ini adalah kenyataan. Terlepas dari fakta bahwa di sanalah islam berasal dengan dua tanah sucinya. Bukti sederhananya dapat ditemui di internet. Sedikit sekali informasi tentang syarat-syarat pengurusan visa, biayanya, lama pengurusannya hingga jenis-jenis visanya. Website kedutaan Arab Saudi di Jakarta memang sudah ditampilkan dalam dua Bahasa, tapi miskin informasi karena itu, biasanya pengurusan visa Saudi harus menggunakan agen. Agen inilah yang agan berhubungan langsung dengan kedutaan. Sebelum masuk ke pembahasan mengenai prosedur pengurusan visa, saya mau berbagi informasi tentang agen-agen visa Saudi yang saya ketahui. Semoga informasi ini bermanfaat untuk mereka yang ingin mendapatkan visa Saudi nantinya.

Ada 4 agen visa Saudi yang saya ketahui dan saya pernah berinteraksi dengan mereka.

1. Bijac
Bijac adalah nama agensi, bukan nama perorangan. Kantornya berada tepat di sebelah Gedung kedutaan Arab Saudi di kawasan Kuningan Jakarta. Dalam pengalaman saya mengurus visa keluarga sebelum berangkat ke King Abdullah University of Science and technology  (KAUST), ada lobi langsung dari tim KAUST ke konsul (Mr. Turki Alwahili), wakil konsul (Mr. Jasir Alhajri) dan sekretaris konsul (Bu Sakinah) di Jakarta. Dari informasi yang saya terima dari KAUST embassy relations team, Bijac adalah yang direkomendasikan untuk berurusan dengan kedutaan. Saya sempat ditegur oleh pihak KAUST karena menggunakan agen selain Bijac ketika ingin mengurus visa keluarga. Kelalaian ini sempat menyebabkan pengurusan visa keluarga saya terkatung-katung selama beberapa minggu.


2. Bu Nikmah Dwi Joko
Satu hal yang saya sukai dari beliau adalah beliau suka bercerita dan memberikan keterangan yang jelas. Beliau juga paham seluk-beluk perbedaan pengurusan visa kerja untuk postdoc dengan karyawan biasa. Orangnya enerjik, delicate, detail dan relijius. Rumor mengatakan beliau adalah istri seorang petinggi TNI. Karena itu linknya banyak. Saya mempercayakan pengurusan visa saya melalui beliau. Sayang sekali, untuk visa keluarga beliau gagal karena memang ada kendala di kedutaan. 

3. Pak Rizal
Saya sempat berkomunikasi secara intens dengan beliau. Ketika tahu bahwa kami sama-sama orang minang, komunikasi kami menjadi lebih akrab. Sayangnya, saya tidak jadi menggunakan jasa beliau. Jika harus jujur, respon beliau terhadap pesan dan telepon kita agak lambat, mungkin karena kesibukannya bekerja di kedutaan. Beliau banyak pengalaman mengenai pengurusan visa tapi sepertinya bekerja sendiri sehingga gerakannya pelan. Mungkin karena itu pula biayanya paling murah dari 3 agen lainnya.

 .   4. Pak Rahmat
Informasi yang saya ketahui tentang karakter beliau sangat sedikit. Saya sempat berkomunikasi tapi tidak intens. Ketika saya coba telpon beberapa kali tidak diangkat. Tidak ada pesan atau telepon balik. Teman saya yang sudah bekerja di KAUST sangat merekomendasikan beliau sebagai agen. 






Read more

0 Resep Rahasia Palai Ayam


Palai (pepes) adalah makanan tradisional yang banyak diminati di wilayah Sumatera dan Jawa. Resep bumbu dan proses pembuatan palai menggunakan bahan-bahan alami dari rempah-rempah, tidak menggunakan minyak maupun bahan tambahan lainnya. Karena itu palai tergolong bahan makanan yang sangat sehat untuk dikonsumsi.

Biasanya palai berbahan dasar ikan, baik ikan kecil maupun ikan ukuran menengah. Tapi ada satu resep rahasia yang saya dapatkan di kampung halaman saya, di mana palai dibuat dari bahan dasar daging ayam kampung. 
Ayam? 
Ayam bisa di bikinpalai?... Baru dengar!..

Ini adalah reaksi umum dari sebagian besar orang yang pernah saya ajak bicara tentang palai ayam. Tentu saja karena menu makanan ini sangat tidak lazim apalagi di Sumatera Barat. Saat saya menerima resep rahasia inipun saya diwanti-wanti untuk melestarikannya. Berdasarkan pengalaman saya mencoba memasak dan menikmati sendiri menu ini, efeknya sangat luar biasa untuk tubuh kita. Tubuh menjadi hangat, peredaran darah terasa lancar dan fikiran segar. Rasanya..? Wuihhh gurih!!.
Oke, berikut resep rahasianya:

Daun cengkeh 1 helai
Daun asam sundai, pilih daun yang agak luas
Jahe 2 buah sebesar ibu jari, dikeprek
Lengkuas merah sebesar ibu jari, dikeprek
Cabe 2 ons, tidak boleh yang halus
Daun kunyit 1 helai
Serai 2 batang, dikeprek
Tomat besar 3 buah
Garam secukupnya
Bawang merah dan bawang putih secukupnya
Buah pala muda 2 buah
Daun salam secukupnya

Aduk semua ramuan dengan daging ayam kampung muda (biasanya dibelah empat). Masukkan ke dalam daun pisang yang sudah didiangkan. Daun pisangnya boleh dilapisi sampai 2 atau 3 lapis. Kemudian dipalai sampai matang di atas tungku dengan api kecil. 

Selamat menikmati...!! Nyammmmm

Read more

0 Doktor-Doktor penganguran



Sengaja saya beri judul sadis begini, untuk menggambarkan malangnya nasib sarjana S3 di Indonesia, terutama yang tamatan luar negeri. Cerita kali ini adala pengalaman saya sendiri. Bukannya sombong, tapi sejak awal saya memutuskan untuk pulang dan mengabdi di Indonesia, saya mengira bahwa keahlian yang saya bawa dari Jepang akan berguna untuk memajukan institusi pendidikan di Indonesia. Apalagi banyak hal-hal baru dalam bidang kimia yang bisa saya terapkan untuk membangun dasar-dasar ilmu polimer di Indonesia. Para dosen muda di institusi pendidikan itupun bersemangat. Mereka yakin saya bisa segera bergabung sebagai staf. Memajukan jurusan kimia yang sudah jauh tertinggal dari saudara sekotanya. Sayapun makin bersemangat.

Dan begitulah akhirnya. Sebuah surat cinta beramplop resmi dari sebuah institusi pendidikan milik pemerintah datang di suatu pagi beberapa minggu yang lalu. Amplop putih yang cerah itu ternyata tidak secerah isinya. Sebuah kalimat penolakan bernada teknis disertai doa indah untuk masa depan yang lebih baik. Doanya tentu saja segera saya aminkan. Suratnya saya simpan untuk kenang-kenangan.

Kampus tersebut belum butuh saya. Provinsi ini belum butuh saya. Jadi tidak apa-apa. Memang belum waktunya mengabdi pada institusi Negara. Masih banyak cara lain membantu mengembangkan ilmu polimer untuk umat manusia. Ini hidup, dan kejadian ini wajar-wajar saja, apalagi di Indonesia.

Dalam hati saya bertanya-tanya, bagaimana dengan teman-teman saya lainnya yang pulang setelah S3 di luar negeri?
Read more

0 Wajah layanan DIKTI sekarang



Cerita ini berisi penilaian saya dalam kunjungan terbaru ke DIKTI di bulan April yang lalu. Terasa agak spesial sehingga perlu ditulis di blog ini. Mungkin para pembaca sempat mendengar info atau membaca berita tentang kualitas layanan DIKTI (Direktorat Jenderal Pendidikan TInggi) yang sekarang berada di bawah kementerian RISTEK dan Pendidikan Tinggi.

Saya adalah penerima beasiswa UNGGULAN luar negeri DIKTI untuk pendidikan S3 di Osaka Jepang. Satu hal yang menjadi ciri khas dari beasiswa ini adalah keterlambatan pembayaran beasiiswa yang selalu menjadi agenda wajib setiap semester dan kualitas pelayanan karyasiswa oleh staf pengelola beasiswa. Saking buruknya pelayanan DIKTI, sampai-sampai tahun lalu para karya siswa di luar negeri melakukan aksi demonstarsi besar-besaran sebagai wujud kekesalan mereka. Tidak tanggung-tanggung, aksi demonstrasi mereka menggunakan semua lini yang dapat mengguncang martabat kehormatan DIKTI di mata masyarakat. Ada yang mengadukan DIKTI ke UKP4, memblow up buruknya kualitas pelayanan DIKTI ke media cetak dan elektronik mainstream, serangan massal di media sosial, hingga akhirnya pembentukan persatuan penerima beasiwa luar negri demi menggalang satu kekuatan besar menolak penindasan oleh institusi yang menaungi para dosen tersebut.

Jujur saja, sebelum pulang ke Indonesia untuk melaporkan hasil studi saya selama 3 tahun di Osaka, Jepang, saya sempat merasa deg-degan dan enggan harus datang ke DIKTI atau sekedar berurusan lewat email. Mereka terkenal malas menjawab email dan bahasanya sering kali cuek. Apalagi saya memiliki satu kekurangan dokumen yang merupakan dokumen kunci dalam admisnitrasi beasiswa ini. Tetapi, demi tanggung jawab saya sebagai penerima beasiswa yang sejatinya dibiayai dari uang pajak para petani, saya tetap melakukan kewajiban saya; melapor kepulangan, reimburse tiket dan penyetaraan ijazah.

Tak disangka, kedatangan saya yang ke dua kalinya ke DIKTI ada perubahan yang signifikan atas kualitas layanan mereka. Permintaan saya untuk bertemu dengan pejabat-pejabat terkait urusan tersebut di atas direspon dengan cepat. Lapor kepulangan selesai dalam waktu 5 menit, reimburse tiket dibayar dalam waktu 1 minggu asalkan dokumen lengkap atau dapat menjelaskan kondisi dokumen-dokumen yang kurang. Ketakjuban saya bertambah ketika saya mengurus penyetaraan ijazah di Direktorat BELMAWA DIKTI. Orangnya ramah sekali dan semua prosedur dijalani dengan professional. Selama semua persyaratan yang tertera di websitenya kita penuhi, SK penyetaraan ijazah dapat selesai dalam 2 hari kerja untuk jurusan yang telah pernah disetarakan oleh DIKTI dan 5 hari kerja untuk jurusan yang belum pernah disetarakan. Pengurusan SK dan pengambilannya dapat diwakilkan dengan menyerahkan surat kuasa di atas materai 6000. Bagi mereka yang tidak bisa menunggu/menjemput SK penyetaraan ijazah ke DIKTI, BELMAWA akan mengirimkannya melalui pos ekspress ke alamat kita di daerah dalam waktu 7 hari kerja. Alhamdulillah, saya memilih opsi yang terakhir ini karena tidak bisa berlama-lama di Jakarta dan SK saya diantar oleh pos sampai ke Padang dengan selamat. Biayanya gratisss, alias ditanggung oleh DIKTI. Kita hanya diwajibkan mengisi invoice dan menandatanngani surat tanda terima, lalu mengirimkannya kembali ke DIKTI sebagai informasi bahwa SK telah diterima dengan selamat.

Hebat DIKTI!!!!. Semoga makin baik pelayanannya. 
Read more

0 Batagak Gala

Batagak gala (mewariskan gelar) merupakan prosesi adat di Minangkabau yang menandai seorang laki-laki sudah menapaki kedewasaan untuk siap berpartisipasi dalam masyarakat. Kedewasaan ini biasanya diwujudkan dengan pernikahan, dengan kata lain batagak gala biasanya dilakukan berbarengan dengan acara syukuran pernikahan. Acara syukuran ini sendiri biasanya dilaksanakan selepas magrib dan dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat adat seperti datuk dari berbagai suku, penghulu kaum, alim-ulama serta keluarga besar kedua mempelai.

Gala (gelar) adalah harta pusaka tinggi, sesuatu yang sangat penting di Minangkabau meskipun tidak berbentuk materi. Meski hanya terdiri dari dua suku kata, sejarah yang terkandung di dalam gala bisa berusia ratusan tahun karena terus diwariskan secara turun temurun dari paman ke keponakan laki-laki dalam garis keturunan ibu.  Gala merupakan suatu cara dalam masyarakat untuk menghormati laki-laki yang telah dewasa. Laki-laki dewasa tidak lagi dipanggil dengan nama masa kecilnya atau dengan panggilan-panggilan lain yang dahulunya disematkan teman sebaya sehingga gelar dapat menghapus sebutan-sebutan kurang baik yang biasanya dipakai dalam pergaulan remaja. Gala juga menunjukan status sosial laki-laki sesuai dengan garis keturunannya. Secara unik, gala yang diwariskan pada laki-laki biasanya merepresentasikan sifat dan watak laki-laki tersebut sejak lahir sampai dewasanya. 
Read more

0 Satu Langkah mendukung Indonesia Mengajar

Senang sekali rasanya bisa memulai hal-hal kecil berdampak besar. Apalagi kalau itu berupa motivasi pendidikan. Dua minggu yang lalu, saya dan beberapa rekan di sini memulai proyek pembuatan video motivasi untuk siswa SMA di Indonesia. Ide ini merupakan bagian dari kerangka besar yang dijabarkan oleh bapak Annies Baswedan untuk menguntai benang motivasi dari para pelajar di luar negeri dengan siswa-siswi di Indonesia.

Video yang dibuat ini menjadi pengganti kehadiran kami di sekolah-sekolah tanpa mengurangi substansi motivasinya. Karena itulah, konsep video dibuat bebas, menggunakan latar belakang alam dan budaya di Jepang agar penontonnya benar-benar merasakan feel kehidupan mahasiswa di jepang. Pemeran utamanya-pun dipilih dari tokoh-tokoh utama orgasisasi pelajar di Osaka yang punya latar belakang perjuangan pendidikan luar biasa meski berasal dari keluarga lemah ekonomi. Prestasi mereka di Kampus dan di organisasi menunjukan kalau mereka bukanlah orang yang labil hati.

Videonya bisa dilihat pada link di bawah ini.

 Study Abroad? Why Not...??



Kedepannya, kami merencanakan pembuatan video ini lebih serius dengan konsep motivasi, tidak hanya pendidikan tapi juga lingkungan, etika, Bahasa inggris, Bahasa Jepang, organisasi dan Nasionalisme.

Mari wujudkan Imperium Indonesia.
Read more

2 Budaya "Membeli Suami"

Alhamdulillah akhirnya punya waktu luang menulis sesuatu yang serius. Liburan memberi jeda dalam pikiran yang terus-menerus dibebani hal-hal nyeleneh di laboratorium. Saatnya menumpahkan banyak ide menjadi sesuatu yang serius untuk dibaca banyak orang.

Satu tema yang menarik untuk dibahas kali ini adalah tentang apa yang oleh banyak orang luar disebut "adat membeli suami" di beberapa kota di Sumatera Barat. Satu tema yang ramai diperbincangkan dalam banyak kesempatan oleh banyak orang dari banyak pulau di Indonesia. 

Adat membeli lelaki hanya ada di kota Pariaman dan sedikit tersebuar di kota Padang, Ibukota Sumatera barat. Tidak jelas bagaimana mulanya budaya ini berkembang karena saya sama sekali tidak mendalami sejarahnya. Yang jelas budayanya masih ada dan dipraktekan hingga sekarang meskipun tidak se-intens dulu. Setelah saya pilah-pilah, ternyata ada satu tulisan yang bisa dipercaya dalam menjelaskan sumber tradisi ini serta bagaimana pelaksanaannya. Penjelasannya sesuai dengan sepanjang adat yang sudah saya terima dari orang-orang tua di kampung saya, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Mohon dibaca link berikut ini ya:

Tradisi pemberian uang japuik dalam adat perkawinan Padang-Pariaman


*tulisan ini saya posting dari skripsi saya, yang tadi abis bimbingan, tapi bapaknya mau konsep tradisi uang japuik yang ideal, bukan hasil wawancara yg bersifat kekinian, maunya yang sudah dipublikasikan... jadi, saya publikasikan sendiri saja data yang telah saya dapat dari hasil wawancara kepada ketua Perkumpulan Keluarga Padang Pariaman (PKDP) Kota Bandar Lampung. Bapak Herman Nofri Hossen.*


Bajapuik (japuik; Jemput) adalah tradisi perkawinan yang menjadi ciri khas di daerah pariaman. Bajapuik dipandang sebagai kewajiban pihak keluarga perempuan memberi sejumlah uang atau benda kepada pihak laki-laki (calon suami) sebelum akad nikah dilangsungkan.  (Azwar, 2001:52)

Uang jemputan adalah uang yang diberikan oleh pihak perempuan kepada pihak laki-laki sebagai persyaratan dalam perkawinan dan dikembalikan lagi pada saat mengunjungi mertua untuk pertama kalinya. Uang jemputan ini berwujud benda yang bernilai ekonomis seperti emas dan benda lainnya. Penentuan uang jemputan dilakukan pada saat acara maresek dan bersamaan dengan penentuan persyaratan lainnya. Sedangkan untuk pemberian dilakukn pada saat menjemput calon mempelai laki-laki untuk melaksanakan pernikahan di rumah kediaman perempuan. (Maihasni, 2010:12)

Uang Japuik  adalah pemberian dari keluarga pihak perempuan kepada pihak laki-laki yang diberikan pihak perempuan pada saat acara manjapuikmarapulai dan akan dikembalikan lagi pada saat mengunjungi mertua pada pertama kalinya (acara manjalang). Uang Japuik ini sebagai tanda penghargaan kepada masing-masing pihak. (Azwar, 2001:53)

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan, uang jemputan (Uang Japuik) adalah sejumlah pemberian berupa uang atau benda yang bernilai ekonomis yang diberikan pihak keluarga calon pengantin perempuan (anak daro) kepada pihak calon pengantin laki-laki (marapulai) pada saat acara penjemputan calon pengantin pria (manjapuik marapulai).

a. Asal Mula Uang Japuik
Menurut cerita, tradisi bajapuik sudah ada dari sejak dahulu, bermula dari kedatangan Islam ke Nusantara. Mayoritas  orang minang merupakan penganut agama Islam. Sumber adat minangkabau adalah Al-Qur’an, seperti kata pepatah minang “adaik basandi syarak, syarak basandi kitabulloh”. Jadi semua adat minang berasal dari ajaran Islam. (wawancara dengan Bapak Herman Nofri Hossen, senin, 13 Februari 2012)

Demikian pula tradisi bajapuik. Tradisi ini bersumber dari kisah pernikahan Rasululloh SAW. Rasululloh dulunya merupakan pemuda miskin yang bekerja dengan pedagang besar, yaitu Siti Khadijah. Karena Muhammad memiliki sifat mulia, dan mendapat gelar al-amin atau orang terpercaya, Siti Khadijah pun menaruh hati padanya. Akhirnya Siti Khadijah meminta temannya untuk menanyakan pada Muhammad apakah bersedia menjadi suami Khadijah, namun Muhammad merasa kurang enak, karena ia hanya pemuda miskin yang tak punya apa-apa, mana mungkin dapat menikahi Siti Khadijah yang kaya raya. Namun Siti Khadijah berniat menghormati Muhammad, ia pun memberikan sejumlah hartanya pada muhammad agar Muhammad dapat mengangkat derajatnya dari seorang pemuda miskin menjadi pemuda yang setara dengan Siti Khadijah.  Akhirnya Siti Khadijah dan Muhammad pun menikah. Siti Khadijah pun setelah menikah sangat menghormati suaminya dengan memanggil gelarnya, junjungannya.

Agama Islam masuk ke indonesia melalui daerah Aceh. Daerah Pariaman merupakan salah satu tempat berkembangnya agama islam, sehingga orang-orang Pariaman sangat memegang teguh agamanya.

Orang asli Pariaman, merupakan penduduk pesisir yang bermata pencaharian nelayan, mereka hidup dari hasil melaut di pantai pariaman. Kemudian datang lah urang rantau dari daerah bukit-tinggi Padang Panjang. Mereka merantau dan mulai bertempat tinggal dan berocok tanam sebagai petani di Pariaman. Kemudian, urang darek ini ingin mengawinkan putri-putri mereka dengan orang Pariaman, namun, orang pariaman dulu merupakan orang miskin, sehingga untuk mengangkat derajat calon suami mereka tersebut, keluarga wanita pun menjemput dan memberikan sejumlah harta unuk calon suaminya dengan tujuan mengangkat derajat calon suaminya tersebut. Suami mereka pun akan dihormati di keluarga istrinya, dipanggil dengan gelar mereka, misalsidi, bagindo atau sutan. Setelah menikah,  suami tinggal di rumah istrinya, di rumah tersebut, suami mereka dipanggil dengan hormat sesuai dengan gelarnya, tidak boleh dipanggil dengan nama aslinya.


b. Proses Pemberian Uang Japuik
Adat perkawinan padang pariaman, terdiri dari adat sebelum menikah, adat perkawinan dan adat sesudah perkawinan. Dalam adat sebelum perkawinan di padang pariaman terdiri dari maratak tanggo, mamendekkan hetongan,batimbang tando (maminang) dan menetapkan uang jemputan. Lalu adat perkawinan yang terdiri dari bakampuang-kampuannganalek randam, malam bainai, badantam, bainduak bako, manjapuik marapulai, akad nikah,basandiang di rumah anak daro, dan manjalang mintuo. Kemudian adat setelah perkawinan yang wajib dilaksanakan yaitu mengantar limau,berfitrah, mengantar perbukoan, dan bulan lemang. uang japuik ditentukan saat sebelum perkawinan dan diberikan saat adat perkawinan, yaitu saat manjapuik marapulai.

Ada dua pihak yang terlibat dalam adat perkawinan, yaitu pihak marapulai(calon pengantin laki-laki) yang terdiri atas mamak marapulai (paman dari pihak ibu)ayah marapulai dan ibu marapulai. Sdangkan dari pihak anak daro(calon mempelai wanita) terdiri atas mamak anak daro (paman dari pihak ibu), ayah anak daro dan saudara laki-laki anak daro. Biasanya diantara mereka ada perantara yang mengerti adat dan pepatah petitih bahasa minang, yaitu kapalo mudoKapalo mudo marapulai dan kapalo mudo anak daro yang akan saling bercakap-cakap dalam pepatah petitih bahasa minang, yang isinya menyampaikan maksud keluarga tersebut.

Bila ada orang pariaman yang anak gadisnya telah siap menikah, maka orang tuanya akan mulai mencari jodoh untuk anak mereka. Saat mereka menemukan laki-laki yang dirasa cocok, maka keluarga perempuan akan mengunjungi keluarga laki-laki tersebut, dinamakan marantak tanggo(menginjak tangga), acara ini sebagai tahap awal bagi seorang wanita mengenal calon suaminya. Bila dirasa cocok, maka keluarga kedua belah pihak akan berunding dan melaksanakan acara mamendekkan hetongan, yaitu keluarga perempuan akan bertandang kembali ke rumah calon mempelai laki-laki (marapulai) dan bermusyawarah.

Sebelum mamendekkan hetongan, orang tua anak daro akan menyempaikan maksud mereka kepada mamak tungganai (paman anak daro dari pihak ibu yang paling tua). Biasanya mamak  akan bertanya pada calon anak daro, apakah benar-benar siap akan menikah, karena biaya baralek (pesta) beserta isinya termasuk uang japuik akan disiapkan oleh keluarga wanita. Bila keluarganya termasuk sederhana, maka keluarga akan mempertimbangkan menjual harta pusako untuk membiayai pernikahan. Kemudian dalam acara mamendekkan hetongan, kedua belah pihak akan dibicarakan tentang besarnya uang japuik dan berbagai persyaratan lainnya.

Acara dilanjutkan dengan batimbang tando (meminang). Pada hari itu keluarga perempuan akan mendatangi rumah laki-laki membawa berbagai macam persyaratan yang telah dibicarakan sebelumnya. Dalam acara ini calon mempelai laki-laki dan perempuan menerima tanda bahwa mereka akan menikah. Bila acara ini sudah selesai, pembicaraan akan meningkat pada masalah uang japuik, mahar, dan hari pernikahan (baralek). Kemudian acara dilanjutkan dengan pepatah petitih yang diwakili oleh kapalo mudo anak daro(pengantin perempuan) dan kapalo mudo marapulai (pengantin laki-laki).Kapalo mudo adalah orang-orang yang mengerti tentang pepatah minang. Jalannya acara perkawinan tergantung dari percakapan kapalo mudo ini.

Setelah acara batimbang tando, maka acara dilanjutkan dengan menetapkanuang jemputan dan uang hilang. Jika marapulai merupakan orang keturunan bangsawan atau mempunyai gelar, maka nilai uang japuiknya akan tinggi. Sekarang nilai uang japuik ditentukan oleh tingkat pendidikan, pekerjaan dan jabatan marapulai.(disarikan dari jurnal Depdikbud Dirjen Kebudayaan, balai kajian sejarah dan nilai tradisional padang 1999/2000 berjudul Pola Hubungan Kekerabatan Masyarakat Padang Pariaman Dalam Upacara Perkawinan. Halaman 29-59)
Besar uang japuik ditentukan dalam uang upiah yang nilainya sama dengan 30 ameh (emas)satu ameh setara dengan 2,5 gram emas. Semakin tinggi nilai uang japuik yang diberikan, menunjukkan semakin tinggi status sosialmarapulai. Pada zaman sekarang, nilai uang jemputan bisa diganti dengan uang rupiah biasa, hewan atau kendaraan. Besar uang japuik, bila orang biasa, misal profesinya tukang becak atau orang biasa, dia dijemput dengan uang senilai Rp. 5.000.000, sedangkan bila ia adalah sarjana, guru, dokter akan dijemput dengan uang senilai Rp. 35.000.000-Rp.50.000.000. belum lagi bila mereka juga mempunyai gelar dari mamaknya, seperti sidi, bagindo atau sutan. (wawancara dengan Ibu Suhermita jum’at 23 Juni 2012),

Setelah uang japuik diberikan, acara dilanjutkan dengan acara alek randam(persiapan) dan malam bainai. Setelah semua persiapan selesai, maka pada hari yang telah ditentukan maka keluarga anak daro yang terdiri darimamak, ayah, kakak laki-laki akan menjemput pengantin laki-laki (marapulai)di rumahnya membawa pakaian pengantin serta persyaratan termasuk uang japuik. Sampai di rumah marapulai, telah menunggu keluarga marapulai,maka mamak anak daro  akan membuka percakapan dan diakhiri dengan membawa marapulai, sedangkan uang japuik akan diserahkan kepada ibumarapulai.

Marapulai pun dibawa ke tempat akad nikah. Setelah menikah, acara dilanjutkan dengan pesta perkawinan (baralek). Lalu dilanjutkan acara setelah perkawinan, setelah kedua pengantin bersanding di rumah anak daro, maka dengan berpakaian adat lengkap dan diiringi dengan kerabat, membawa makanan adat, mereka mengunjungi rumah mertua (mintuo) anak daro, acara ini disebut manjalang mintuo. Pada acara ini lah uang japuik akan dikembalikan dalam betuk perhiasan kepada anak daro yang teradang jumlahnya dilebihkan oleh ibu marapulai.

c. Sanksi dan Makna Uang Japuik
Bila ada perkawinan yang tak menyertakan uang japuik, maka akan dikenai sanksi, terutama sanksi moral. Keluarga tersebut tentunya akan mendapat cemooh dari sanak keluarga dan teman-temannya, terutama dari mamaknya. Lalu keduanya mungkin bisa tidak jadi menikah, kemudian dicap tidak beradat dan akhirnya diusir dari kampungnya karena dianggap tidak menghargai ninik mamak.
(wawancara dengan Bapak Herman Nofri Hossen, 2 April 2012).

Selama ini orang-orang di luar suku pariaman dan orang pariaman yang tak tahu dengan budayanya menganggap bahwa bila ingin menikahi laki-laki pariaman, maka harus menjemputnya dengan sejumlah uang, bahkan ada yang megatakan dengan bahasa kasar pria tersebut dibeli. Tentu anggapan itu membuat geram sejumlah tokoh adat pariaman, namun memang anggapan tersebut telah tertanam di benak masyarakat luas yang tak mengerti. Buku-buku yang menliskan tradisi bajapuik pun tak ada yang menyanggah pendapat ini, datuk-datuk hanya diam karena kebanyakan mereka diangkat sebagai datuk karena mempunyai uang atau untuk mengangkat namanya saja, tak mengerti benar dengan adat dan tak memenuhi syarat menjadi datuk. Padahal tradisi bajapuik bertujuan mengangkat derajat pria di pariaman, mereka dijemput untuk menghormati  pria tersebut yang akan menjadi anggota baru keluarga besar sang istri (urang sumando).

Bagi kami sendiri, orang-orang di luar kota tersebut, atau kalau boleh saya sebut orang-orang di Kabupaten Solok dan sekitarnya memiliki budaya yang terbalik dari itu semua. Bahkan ada yang cenderung memandang “hina secara adat” bahwa jika tidak karena membeli, tidak akan punya suami. Karena itu sangatlah tidak tepat men-generalisasi budaya ini dilakukan oleh semua orang Minangkabau. Ini merupakan isu sangat sensitif bagi sebagian besar orang Minangkabau yang bukan berasal dari Padang dan Padang Pariaman, Terutama yang berasal dari daerah tiga luhak (Bukittinggi, Payakumbuh, dan Padang Panjang) tempat kerajaan Minangkabau mula-mula berdiri. Orang Padang adalah bagian dari suku bangsa Minangkabau, tetapi Minangkabau tidak hanya Padang saja. Kembali lagi, semua ini hanya permasalahan adat saja, akan tetapi punya nilai historis, norma dan moralnya masing-masing sesuai di mana adat itu diberlakukan. 

Karena itu mari berusaha memandang ini sebagai perbedaan budaya dan menghormati tradisi ini sebagai kekayaan budaya Bangsa kita. Saya yakin ada banyak budaya lainnya di Indonesia yang patut kita pahami sungguh-sungguh sebelum memberikan justifikasi. 

Salaman yahhh.......big hugbig grin
Read more

Delete this element to display blogger navbar

 
© The Viko's Emporium | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger